Thursday 6 October 2016

Gambut Raya

KINI kembali mencuat ke permukaan wacana pembentukan Gambut Raya yakni pemekaran wilayah di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, yang kali pertama bergulir wacana pembentukan kabupaten baru tersebut pada 1999.

Kabupaten Banjar terancam kehilangan pendapatan dan berkurangnya luas wilayah. Kini berkembang wacana pemekaran wilayah, membentuk kabupaten terpisah yakni Gambut Raya. Wacana kabupaten baru ini, terdiri atas enam kecamatan.
Demikian BPost edisi Jumat, 16/2/2016 berjudul “Wabup Banjar Tolak Gambut Raya” (Abidinsyah: Aspirasi Pemekaran Akan Dibawa ke Mendagri). Gerakan tokoh masyarakat untuk memisahkan enam kecamatan dari Kabupaten Banjar, berlangsung beberapa bulan terakhir.
Enam kecamtan yang dimaksud adalah, Gambut, Kertakhanyar, Sungaitabuk, Tatahmakmur, Aluhaluh, dan Beruntungbaru, dengan membentuk Gambut Raya. Saat ini tim penuntutan pembentukan Gambut Raya, sudah terbentuk.
Pemekaran wilayah bisa dimaknai berdiri sendiri, sehingga upaya dan usaha untuk membebaskan diri dan berdiri sendiri tersebut, memerlukan perjuangan yang panjang dan didukung kajian strategis yang matang.

Dalam makna luas, bisa menjadi inspirasi para pengambil kebijakan dalam memenuhi aspirasi masyarkatnya. Namun, makna itu akan kehilangan semangatnya, manakala warga masih hidup dalam ketidakmampuan atau terhimpit dalam kehidupan yang kurang beruntung.
Makna pemekaran wilayah tadi, yakni bebas dan berdiri sendiri secara fisik menjadi tujuan para penggagasnya dari dulu. Secara nonfisik, pemekaran wilayah bisa dimaknakan pula bebas dan berdiri sendiri, sehingga terwujud keadilan.

Pasang surut wacana pemekaran atau pembentukan Gambut Raya sejak 1999 sampai 2016, terus mengalami dinamika yang terbilang kondusif. Namun demikian, tetap harus diperhatikan potensi dan andalan daerah, apalagi di tengah kondisi efisiensi dan ketatnya anggaran dari pusat.
Kondisi demikian, layak dijadikan wahana untuk mengevaluasi berbagai tindakan, tidak sekadar memaknai berpisah dan berdiri sendiri, terutama untuk melakukan perubahan atau pembebasan dari wilayah sekarang.

Sosialisasi wacana pembentukan Kabupaten Gambut Raya, terus dilakukan di desa-desa pada enam kecamatan yang akan menjadi wilayah pemekaran. Seperti pekan lalu, dihadiri Ketua Panitia Penuntutan Pembentukan Kabupaten Gambut Raya, HP Abidinsyah.
Warga dan pembakal mendukung, mereka beralasan selama ini, perhatian terhadap desa-desa di daerah pinggiran Kabupaten Banjar sangat kurang, terutama infrastruktur jalan. Terlebih dana pemerintah terbatas, karena harus melayani 20 kecamatan.
Menurut Abidinsyah, wacana itu sebenarnya sudah lama dan beberapa kali muncul sejak 1999 hingga 2016. Dia dan tokoh-tokoh dalam gerakan pemekaran wilayah saat ini, hanya meneruskan wacana para tokoh terdahulu.

https://www.youtube.com/watch?v=qFac_ZkPXyw

Uswatun Hasanah

Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW sebagai ayah begitu menginspirasi. Perilaku Nabi itu sangat kontras dengan tradisi bangsa Arab yang kaku dan keras. Nabi Muhammad menghadirkan suasana rumah dibalut kehangatan, pendidikan, kelembutan, dan cinta kasih. Sementara, orang Arab lebih mengedepankan karisma. Pada masa itu, dalam masyarakat Arab tidak biasa seorang lelaki menunjukkan kasih sayang secara terbuka kepada anak.
Ketika melihat Nabi mencium putra-putrinya, mereka sempat heran. Aqra' bin Habis, pemuka Bani Tamim mengaku, "Demi Allah, aku mempunyai 10 orang anak, tetapi tak satu pun kuciumi di antara mereka." Nabi pun memandangnya dan berkata, "Barang siapa yang tidak mengasihi, ia tidak akan dikasihi." Tetapi, tidak berarti Rasulullah bersikap lunak menyangkut urusan agama. Usia dini bukan hambatan untuk mengenalkan agama pada anak.
Suatu hari, ketika Nabi sedang membagi-bagikan kurma sedekah, tiba-tiba Hasan mendekat lalu memungut sebutir kurma dan menyuapnya. Dengan cepat, Nabi menahan Hasan dan mengambil kurma dari kedua rahangnya. "Apa kamu tidak tahu kita ini ahlul bait yang tidak halal makan sedekah?" kata Nabi kepada bocah itu.
Ketegasan dan sikap adil itu juga muncul ketika memperlakukan putri tercintanya. "Demi Allah, seandainya Fatimah binti Muhammad melakukan pencurian, niscaya kupotong tangannya," ucap Nabi.
Pertautan Gadis kecil itu menangis terisak sambil membersihkan kotoran unta di bawah punggung ayahnya. Dikisahkan oleh Abdullah bin Masud, ketika itu Nabi tengah shalat di dekat Ka'bah. Abu Jahal dan rekan-rekannya duduk di sana.
Salah satu dari mereka berkata, "Siapa di antara kalian yang mau mengambil kotoran hewan sembelihan milik Bani Fulan untuk diletakkan di punggung Muhammad SAW saat sujud?" Uqbah bin Abu Mu'ith, orang paling celaka di antara mereka, bangkit untuk melakukan usulan tersebut. Ia kembali membawa kotoran hewan dan menunggu. Ketika Rasulullah sujud, dia letakkan kotoran itu di pundak beliau. Kaum Quraisy tertawa terbahak-bahak melihatnya.
Adalah Fatimah az- Zahra, putri kecil Muhammad, yang menangis mengetahui peristiwa itu. Ia hampiri sang ayah dan membuang kotoran dari punggung beliau. Setelah itu, barulah Rasulullah bangun dari sujud. Kedewasaan dan rasa sayang Fatimah pada Rasulullah membuatnya dijuluki `Ummu Abiha'.
Setelah kepergian Khadijah, Fatimah juga yang membantu melakukan pekerjaan di rumah Rasulullah, mengurus sang ayah, dan mencurahkan segenap kasih sayang pada beliau. Peristiwa itu sekaligus menunjukkan eratnya pertautan antara seorang anak dan ayah. Ayah yang bersikap dingin mungkin akan mendapatkan rasa segan, tapi belum tentu rasa segan itu terlahir dari kasih sayang anak-anaknya. Sikap anak pada orang tua tak lain cerminan dari sikap kita kepada orang tua kita selama ini.

Saturday 9 May 2015

Peringatan Isra Mi'raj Nabi besar Muhammad SAW

Hari kian berlalu, tak terasa kini kita telah berada kembali ke bulan rajab,
yang mana dibulan penuh berkah ini Nabi Muhammad SAW di Isra Mi'raj kan
menjadikan sebagai salah satu bukti kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Selayaknya kita memperingati kejadian tersebut, untuk lebih mendekatkan diri kepada sang Khalik
mengingat kembali kejadian beberapa abad yang lalu.
Dimana sejak itu diwajibkan umat Islam untuk melaksanakan shalat 5 waktu.
Shalat sebagai tiang agama. Karena shalat merupakan pondasi utama umat Islam dalam kehidupan sehari2, dan juga sebagai pembeda dengan umat2 yang lainnya.
apabila shalatnya benar maka insya allah benar juga segala tingkah lakunya.
Ibu Dra. Noorsiah (Kepala RA Darussalam) memimpin membaca surah yasin diawal acara yang nantinya akan dilanjutkan dengan tahlilan.

Anak - anak kelas V MI Darussalam sedang membaca As Maul Husna dan Aqidatul Awam











Sambutan yang di sampaikan oleh Bapak Abdul Muthalib S.Pd.I selaku Ketua Yayasan Darussalam Kertak Hanyar dan sekaligus Kepala MI Darussalam Kertak Hanyar
selanjutnya acara inti dari peringatan Isra mi'raj adalah ceramah agama alias mengulang kembali kisah kejadian Isra Mi'raj, agar kita lebih mendekatkan diri kepada Sang Penguasa.
Dalam kata lain ialah berbagi cerita bersama, saling mengingatkan yang disampaikan oleh akhi H. Muhammad Imamul Muttaqin.




















Tuesday 7 April 2015

Peresmian dan khataman massal

Melangkah... hingga terus maju.
mengabaikan semua ego, demi terwujudnya harapan
harapan terindah dan insya allah terbaik bagi kita semua
sungguh sesuatu yang tercipta dengan segala lebih dan kurangnya.
Doakan yang terbaik untuk semua....



Saat acara khataman TK/TPA Al Mutaqqin Darussalam & Siswa kelas VI MI Darussalam
Semoga akan lahir generasi yang cinta Al Qur'an.
Yang bisa menjadi contoh teladan bagi lingkungan sekitar dan umat manusia. Penebar kebajikan....




Selamat dan Sukses telah diresmikannya
TK / TPA Al Muttaqin Darussalam & PAUD Darussalam Kertak Hanyar.
Terima Kasih kepada seluruh undangan yang berkenan hadir menyaksikan.
Terima Kasih kpd Ibu Sekda Kab. Banjar yg telah hadir.
tidak lupa, Terima kasih banyak kepada pihak yg telah sangat banyak membantu demi terlaksananya acara tersebut. Thanks for all....

Pemberian tali asih dari BKPRMI Kab. Banjar yg diserahkan oleh Ibu Sekda Kab. Banjar.
didampingi oleh Ketua Yayasan Darussalam Kertak Hanyar (Bpk. Abdul Muthalib)


UPT Kertak Hanyar dan Ketua TP PKK desa Mekar Raya










Foto bersama peserta khataman massal, ustadzah TK / TPA Al Muttaqin Darussalam,
Bpk Camat Kertak Hanyar beserta Ibu (Sasirangan biru) dan Pambakal desa Mekar Raya beserta Ibu.

Tuesday 16 December 2014

Undangan Reuni

Y A Y A S A N
DARUSSALAM KERTAK HANYAR

Kertak Hanyar, 12 Desember 2014
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara (i)
Alumni Madrasah Darussalam
di-
       Tempat

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Dengan Hormat,
Dengan ini kami memohon Rahmat Ridha Allah SWT, kami dari panitia REUNI ALUMNI DARUSSALAM bermaksud mengadakan dan mengundang Bapak/Ibu/Saudara(i) agar dapat berhadir dalam rangka acara Reuni/Badapatan semua Alumnus  Darussalam yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :
Hari              : Kamis
Tanggal        : 18 Desember 2014 M
                       25 Safar 1436 H
Jam/Waktu   : 13.00 Wita s/d selesai
Tempat         : Madrasah Darussalam
Demikian undangan ini kami sampaikan, mengingat pentingnya acara ini kehadiran Bapak/Ibu/Saudara(i) sangat diharapkan, semoga kita semua terhindar dari segala keuzuran dan halangan sehingga kita dapat menghadiri acara tersebut. Atas segala perhatiannya kami ucapkan Terima Kasih.

                                                                                                Wassalam
Mengetahui,                                                                            Ketua Pelaksana
Ketua Yayasan


                                                                                                 Tajuddin Noor
Abdul Muthalib
Turut mengundang
Kepala MTs Darussalam (Arbainsyah S.Sos.I)
Kepala MI Darussalam (Abdul Muthalib S.Pd.I)
Kepala RA Darussalam (Dra. Noorsiah)
Kepala TK/TPA Al - Muttaqin Darussalam (Nor Rahmi S.Kom)

Wednesday 3 December 2014

Sejarah Singkat

MI dan MTs Darussalam yang berada disebelah kiri jalan menuju luar kota,tepatnya di Km.11 Rt.02 No. 05 Desa Mekar Raya Kec. Kertak Hanyar.
yang berdiri sejak 18 September 1946, kurang lebih satu tahun setelah proklamasi kemerdekaan Rakyat Indonesia. Didirikan oleh K.H. Muhammad Abik bin Udang.
Yang dalam masa kepemimpinannya meraih masa - masa keemasan hingga tahun 1990. Seiring dengan kesehatan beliau yang mulai menurun, menurun juga sistem kepemimpinan di madrasah.
Hingga perlahan namun pasti madrasah yang dulunya jaya,kian meredup diterpa zaman. Dan hilangnya sosok pimpinan yang di sangat perpengaruh dilingkungan sekitar baik di dalam madrasah maupun dilingkungan masyarakat.
Kian tahun keadaan murid di madrasah Darussalam makin berkurang, kepercayaan masyarakat sekitar mulai luntur. Keadaan yang demikian membuat madrasah Darussalam kehilangan tajinya.
menjadi madrasah yang terkebelakang, dan terancam tutup

Tuesday 25 November 2014

Teacher day

terima kasih untuk mu guru ku
orang tua ku
pelita dalam gelapnya malam....
happy teacher day special for you dad.....
terima kasih untuk semua guru yang telah berjasa dalam membimbing ku
dengan penuh kesabaran...
hingga aku bisa menjadi seperti impian ku
tanpa Engkau aku tak berarti
tanpa Engkau aku tak mengenal dunia
sungguh mulia jasa - jasa Mu
Engkau tak pelit berbagi ilmu
Engkau tetap menanti murid - murid Mu
hingga mereka pandai, seperti yang Engkau harapkan......